Pengaruh God Spot dan Gelombang Alpha-Theta terhadap S.Q.

Senin, 17 Desember 2012
        


      Seperti yang telah dikemukakan pada sebelumnya, bahwa menurut penelitian-penelitian di bidang neurologi, kecerdasan spiritual justru punya tempat di dalam otak. Sebenarnya, dalam setiap manusia pasti mempunyai God Spot (Titik Tuhan) yang berada dalam otak kita. God Spot merupakan modul-terisolasi dari jaringan saraf di lobus temporal. Seperti halnya modul-terisolasi dalam otak–pusat pengucapan, pusat irama, dan sebagainya–ia memberikan kemampuan khusus, tetapi ia harus terintegrasi dengan modul-modul yang lain. Kita dapat “melihat” Tuhan, tetapi tidak dapat membawa Tuhan ke dalam kehidupan kita. Sebaliknya, kecerdasan spiritual berlandasan pada  fenomena (osilasi 40 Hz) yang terintegrasi di seluruh bagian otak.
Dari sini dapat disimpulkan mungkin God Spot merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi SQ, tetapi bukan syarat cukup (sufficient condition). Orang yang mempunyai SQ tinggi kemungkinan besar mempunyai aktivitas tinggi pada God Spot nya. Akan tetapi, tingginya aktivitas God Spot tidak dengan sendirinya menjamin SQ tinggi. Untuk mencapai SQ tinggi, seluruh bagian otak, seluruh aspek diri, dan seluruh segi kehidupan harus diintegrasikan. Wawasan dan kemampuan khusus yang berkaitan dengan God Spot itu harus dipadukan menjadi bangunan umum dari emosi, motivasi,  dan potensi kita, serta membawanya ke dalam dialog dengan pusat diri dan cara mengetahuinya yang khusus.

     Di dalam otak, terdapat gelombang otak atau yang lebih dikenal dengan Brainwave. Dengan memahami posisi Gelombang Otak (Brainwave), kita bisa mengatur mood sehingga selalu merasa bahagia, juga sukses dengan setiap hal yang kita lakukan. Untuk mencapai kebahagiaan, Brainwavenya harus memasuki frekuensi alpha-theta. Frekuensi alpha-theta ini normalnya kita alami ketika sedang rileks, melamun dan berimajinasi. Berbeda dengan kondisi beta yang dominan ketika kita dalam kondisi sadar sepenuhnya dan lebih banyak menggunakan akal pikiran.
Alfa-Theta, membuat tenang, bahagia dan kreatif. Kemampuan untuk secara temporer mengubah kesadaran diri satu frekuensi ke frekuensi yang lain adalah keterampilan yang sangat penting, karena efeknya akan membantu menyeimbangkan otak, hati, dan jiwa. Keterampilan itu membuat seseorang menjadi pandai membaca situasi dan pandai menempatkan diri dalam suasana apapun sehingga seolah-olah selalu berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Tentunya hal itu sangat penting untuk mendaki tangga kesuksesan dan mencapai kebahagiaan.
Menariknya lagi, kedua frekuensi tersebut juga merupakan pintu gerbang menuju pikiran bawah sadar yang dibutuhkan untuk melakukan self hypnosis, mendapatkan intuisi dan melakukan penyembuhan. Masalahnya bagaimana caranya memasuki frekuensi alpha-theta dengan cepat? Sebenarnya usaha untuk memasuki level alpha-theta secara sadar telah dilakukan orang sejak lama, yaitu dengan kebiasaan berdzikir yang membuat doa makin khusyuk, latihan-latihan meditasi, yoga, atau taichi. Latihan-latihan itu bisa sangat membantu meningkatkan kemampuan kita untuk mengubah kesadaran otak.

cr:http://firdakusumaputri.wordpress.com/

0 komentar:

Posting Komentar