Demi masa,
sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, serta saling nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran dan kesabaran.
(QS. Al-Ashr: 1-3)
“Apa yang
sudah kita dapatkan di tahun 2010?”
“Kesalahan
apa yang membuat kita pernah menyesal di tahun 2010?”
Berbagai
macam peristiwa, beragam perasaan, telah terjadi dan akan segera terlewati
menjelang detik-detik tahun baru 2011. Lembaran tahun lalu akan segera ditutup,
dan lembaran baru sedang menunggu. Kita hidup tidak untuk menangisi masa lalu,
tetapi kita hidup untuk masa ini, dengan berusaha sekuat tenaga menggapai mimpi
di masa yang akan datang, dan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga
dalam kehidupan.
Ada
pertemuan, ada pula perpisahan, adakalanya kebahagiaan datang menyapa,
adakalanya kesedihan menerpa kita. Semua peristiwa dalam kehidupan ini belum
berakhir, ia akan terus datang menghampiri sampai detak jantung kita berhenti.
Maka, kita harus memanfaatkan kesempatan hidup yang masih kita miliki dengan
sebaik-baiknya, dengan harapan agar setiap waktu berganti, membuat hidup kita
makin berarti.
Gunakan
kesempatan yang masih diberi
Moga kita
tak kan menyesal
Masa usia
kita, jangan disiakan
Karena ia
tak kan kembali
Ingat lima
perkara, sebelum lima perkara
Sehat
sebelum sakit
Kaya sebelum
miskin
Muda sebelum
tua
Lapang
sebelum sempit
Hidup
sebelum mati
(By: Raihan,
“Demi Masa”)
Rasulullah
Saw, pernah bersabda, “Ada dua nikmat, dimana banyak orang tertipu dengan
keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (hadits diriwayatkan al-Bukhari
dari Ibn Abbas)
Waktu yang
kita miliki sama, 60 detik dalam satu menit, 60 menit dalam satu jam, 24 jam
dalam sehari, 7 hari dalam sepekan, dan seterusnya. Menurut Imam al-Gazhali
umur orang rata-rata adalah 60 tahun, dalam sehari waktu tidurnya sekitar
delapan jam, berarti sepanjang hidupnya, dia telah tidur selama 20 tahun.
Bagaimana dengan kita? Berapa waktu tidur yang kita gunakan dalam sehari?
Sampaikah usia kita hingga 60 tahun? Atau lebih lama lagi? Atau malah maut
menghampiri esok pagi?
Banyak
keinginan kita yang belum terealisasikan, masih banyak harapan, angan-angan dan
impian, namun sayangnya masih banyak diantara kita melewati waktu luangnya hari
ini hanya dengan berpangku tangan atau hanya bersenang-senang. Ada tiga hal
yang tidak pernah kita dapatkan kembali, yaitu: 1. Kata yang telah terucap, 2.
Waktu yang telah lewat, dan 3. Momentum yang diabaikan.
Untuk kata
yang telah terucap, bagaimana kita bisa menariknya kembali? Beruntung jika kata
yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang penuh dengan kebaikan,
memberi semangat, dan menghibur orang yang kita ajak berbicara. Tapi, jika yang
keluar adalah sebaliknya, kata-kata kita ternyata menyakiti hati orang lain,
kita mencaci, memaki, membicarakan kejelekan, ngrumpi, gosip dan lain
sebagainya, maka bagaimanakah kita bisa menarik kata itu agar tidak membuat
teman kita terluka. Seringkali solusi yang diambil adalah dengan permintaan
maaf, kita berpikir, dengan kata maaf, maka segalanya sudah dapat diselesaikan.
Namun, tahukah kita, bahwa walaupun akhirnya ia memaafkan, tapi bekas luka atas
perkataan kita, akan tetap ada dalam hatinya.
Waktu yang
telah lewat juga tidak dapat kita putar kembali. Segala janji yang kita ingkari
kemarin hari, pertemuan yang tidak jadi kita hadiri, atau tugas yang menumpuk
karena kemalasan diri, waktu tidak akan bisa kita putar kembali untuk
mengulangi semua agar kita bisa menyelesaikannya. Tidak! Waktu akan terus
berjalan, walaupun kita diam ditempat, waktu tidak akan kembali, walau kita
berlari. Bumi akan tetap berputar mengelilingi matahari setiap detik, hingga menyebabkan
waktu terus berjalan dari detik ke detik, ketentuan ini merupakan sunnatullah
yang tak dapat dipungkiri.
Begitu juga
momen-momen berharga yang kita abaikan, tak dapat kita kembali lagi untuk
menghadirinya, dan mengambil manfaat dan pelajaran berharga dari pertemuan itu.
Tidak! Dan tidak bisa, segalanya telah berlalu, dan kita tetap harus menjalani
semua walau dengan tangan hampa.
Bila waktu
telah berakhir, By Opick
Bila waktu
tlah memanggil
Teman sejati
tinggallah amal
Bila waktu
tlah terhenti
Teman sejati
tinggallah sepi
Berbekallah, by suara persaudaraan
Berbekallah
untuk hari yang sudah pasti
Sungguh,
kematian adalah muara manusia
Relakah
dirimu menyertai segolongan orang
Mereka
membawa bekal sedang tanganmu hampa
Diantara
tanda-tanda kebahagiaan dan keberuntungan hidup seorang mukmin adalah:
1. Setiap
ilmunya bertambah, bertambahlah tawadu’ dan kasih sayangnya
2. Setiap
amalnya bertambah, bertambah takut dan hati-hatinya
3. Setiap
umurnya bertambah, bertambahlah ketamakan dan kerakusannya
4. Setiap
hartanya bertambah, bertambahlah kedermawanan dan pengorbanannya
5. Setiap
kedudukannya bertambah, bertambah pula kedekatannya kepada sesama dan rendah
hati terhadap manusia.
Adakah kita,
termasuk di dalamnya?
Alhamdulillah
bagi yang sudah, dan mari berbenah bagi yang belum. Mari kita mengelola
anugerah kehidupan yang kita miliki dengan sebaik-baiknya untuk mencapai impian
kita di masa yang akan datang. Yang ingin menjadi sarjana, mulai mengatur waktu
belajar dan target-target yang ingin dicapai untuk mengerjakan skripsi agar
cepat selesai. Yang masih baru mulai memasuki jenjang kuliah, mulai mengatur
kegiatan sehari-hari, tujuan yang ingin dicapai, kajian-kajian yang ingin
diikuti, dan segala ilmu yang ingin diketahui. Semuanya membutuhkan perenungan,
kemudian pengolahan waktu, kebiasaan untuk menepati janjinya terhadap jadwal
yang telah dibuatnya sendiri dan berani untuk bermimpi.
Kreatifitas,
kegigihan dan keuletan merupakan kunci sukses karya besar orang-orang biasa
dalam meluarbiasakan dirinya. Jika orang lain bisa melakukannya, maka kita juga
bisa. Jika orang lain putus asa untuk memperbaiki hidupnya, maka kita masih
akan terus berusaha untuk bisa.
Janganlah
takut terhadap rintangan dan hambatan yang niscaya ditemui dalam mencapai
tujuan, karena setiap kegagalan adalan jalan menuju kebesaran, jalan menuju
kesuksesan dan keberhasilan. Para pemenang berpikir tentang apa yang dapat dan
akan mereka lakukan, sedangkan orang-orang yang gagal berpikir terus tentang
apa yang tidak dapat dan seharusnya mereka lakukan.
Hakikat
kegagalan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Orang
yang takut melangkah karena takut salah
2. Orang
yang tidak mengakui kesalahan dan kekalahan
3. Orang
yang menyalahkan orang lain dan tidak intropeksi diri
4. Orang
yang gagal merencanakan
5. Orang
yang gagal membangun hubungan dengan keluarga
6. Orang
yang melangkah setengah hati dan tidak jelas apa yang dicari
7. Orang
yang tidak berani mengambil resiko
8. Orang
yang manja, tidak mau berusaha, tak ada motivasi dan percaya diri
9. Orang
yang berpikir negatif, pasif, putus asa dan lain sebagainya
Agar kita
tidak selalu mengalami kegagalan dan putus asa dalam menjalani kehidupan,
solusinya adalah: BANGKIT, bangkit lagi, milikilah kesabaran, milikilah
ketabahan, jangan menyerah!
Kita harus
memulai sesuatu yang baru, di tahun yang baru dengan semangat yang baru serta
berani untuk mengambil hikmah dari pengalaman tahun lalu. Sehingga kita dapat
meraih kebahagiaan dalam kehidupan kita, dan kita menjalani hari-hari dengan
penuh semangat sampai akhir hayat nanti.
If you fail
to plan, you are planning to fail.
Jika kamu
gagal merencanakan, berarti kamu sedang merencanakan kegagalan.
Hidup dan
nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap
elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang
sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal
sekecil apapun terjadi secara kebetulan. Ini adalah fakta penciptaan yang tak
terbantahkan. (Andrea Hirata: Edensor)
Keberhasilan
dalam menggapai impian, bukan suatu peristiwa kebetulan yang didapatkan secara
gratis, tetapi keberhasilan membutuhkan proses kerja keras dan usaha yang
panjang, bahkan terkadang juga membutuhkan waktu yang lama. Jangan menyerah,
karena kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin dan mimpi hari ini adalah
kenyataan esok hari (Hasan al-Banna). Keberhasilan hari ini adalah berkat usaha
yang kita lakukan di hari kemarin, dan segala do’a yang kita panjatkan di
hari-hari sebelumnya. Maka, usaha keras dan do’a-do’a kita yang sungguh-sungguh
hari ini adalah untuk keberhasilan dan kebahagiaan kita esok hari. Semoga.
Cr:
http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/14/mengelola-hidup-dan-merencanakan-masa-depan/
0 komentar:
Posting Komentar