Seperti yang telah dikemukakan pada sebelumnya, bahwa menurut
penelitian-penelitian di bidang neurologi, kecerdasan spiritual justru
punya tempat di dalam otak. Sebenarnya, dalam setiap manusia pasti
mempunyai God Spot (Titik Tuhan) yang berada dalam otak kita. God Spot
merupakan modul-terisolasi dari jaringan saraf di lobus temporal.
Seperti halnya modul-terisolasi dalam otak–pusat pengucapan, pusat
irama, dan sebagainya–ia memberikan kemampuan khusus, tetapi ia harus
terintegrasi dengan modul-modul yang lain. Kita dapat “melihat” Tuhan,
tetapi tidak dapat membawa Tuhan ke dalam kehidupan kita. Sebaliknya,
kecerdasan spiritual berlandasan pada fenomena (osilasi 40 Hz) yang terintegrasi di seluruh bagian otak.
Dari sini dapat disimpulkan mungkin God Spot merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi SQ, tetapi bukan syarat cukup (sufficient condition).
Orang yang mempunyai SQ tinggi kemungkinan besar mempunyai aktivitas
tinggi pada God Spot nya. Akan tetapi, tingginya aktivitas God Spot
tidak dengan sendirinya menjamin SQ tinggi. Untuk mencapai SQ tinggi,
seluruh bagian otak, seluruh aspek diri, dan seluruh segi kehidupan
harus diintegrasikan. Wawasan dan kemampuan khusus yang berkaitan dengan
God Spot itu harus dipadukan menjadi bangunan umum dari emosi,
motivasi, dan potensi kita, serta membawanya ke dalam dialog dengan
pusat diri dan cara mengetahuinya yang khusus.
Di dalam otak, terdapat gelombang otak atau
yang lebih dikenal dengan Brainwave. Dengan memahami posisi Gelombang
Otak (Brainwave), kita bisa mengatur mood sehingga selalu merasa
bahagia, juga sukses dengan setiap hal yang kita lakukan. Untuk mencapai
kebahagiaan, Brainwavenya harus memasuki frekuensi
alpha-theta. Frekuensi alpha-theta ini normalnya kita alami ketika
sedang rileks, melamun dan berimajinasi. Berbeda dengan kondisi beta
yang dominan ketika kita dalam kondisi sadar sepenuhnya dan lebih banyak
menggunakan akal pikiran.
Alfa-Theta, membuat tenang, bahagia dan
kreatif. Kemampuan untuk secara temporer mengubah kesadaran diri satu
frekuensi ke frekuensi yang lain adalah keterampilan yang sangat
penting, karena efeknya akan membantu menyeimbangkan otak, hati, dan
jiwa. Keterampilan itu membuat seseorang menjadi pandai membaca situasi
dan pandai menempatkan diri dalam suasana apapun sehingga seolah-olah
selalu berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Tentunya hal
itu sangat penting untuk mendaki tangga kesuksesan dan mencapai
kebahagiaan.
Menariknya lagi, kedua frekuensi tersebut
juga merupakan pintu gerbang menuju pikiran bawah sadar yang dibutuhkan
untuk melakukan self hypnosis, mendapatkan intuisi dan melakukan
penyembuhan. Masalahnya bagaimana caranya memasuki frekuensi alpha-theta
dengan cepat? Sebenarnya usaha untuk memasuki level alpha-theta secara
sadar telah dilakukan orang sejak lama, yaitu dengan kebiasaan berdzikir
yang membuat doa makin khusyuk, latihan-latihan meditasi, yoga, atau
taichi. Latihan-latihan itu bisa sangat membantu meningkatkan kemampuan
kita untuk mengubah kesadaran otak.
cr:http://firdakusumaputri.wordpress.com/